Tren ASN Kota Malang Menderita Hipertensi Meningkat


Tren Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Malang yang menderita penyakit tidak menular meningkat sepanjang 2023. Penyakit itu di antaranya hipertensi, diabetes, jantung dan gastritis atau sakit mag.

Penyakit hipertensi primer atau penyakit hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya paling mendominasi periode empat tahun terakhir sesuai data profil kesehatan Kota Malang tahun 2022. Bahkan, Dinkes Kota Malang mengidentifikasi angkanya melonjak di tahun 2023.

“Trennya meningkat,” tegas Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, kemarin.

Karena itu, Pemkot Malang akan menerbitkan surat edaran wali Kota Malang sebagai upaya monitoring dan evaluasi.

Fakta terjadinya peningkatan tren penyakit di kalangan ASN itu sesuai hasil identifikasi Dinas Kesehatan Kota Malang. Datanya pun sudah direkap menunjukkan kecenderungan penyakit tidak menular meningkat. Penyebab penyakit di antaranya pola makan, gaya hidup dan malas olahraga.


“Ini kita adakan evaluasi supaya kondisi fisik aparatur kita selalu prima sehingga bisa memberikan layanan masyarakat maksimum,” katanya.

Dalam surat edaran itu, lanjutnya, memuat landasan filosofis dan sosiologis. Lengkap dengan prosentase dan kenaikan kasus penyakit.

Dalam profil kesehatan Kota Malang tahun 2022 menyebutkan derajat kesehatan ditentukan oleh 40% faktor lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan 10% faktor genetika (keturunan).

Penyakit tidak menular tertinggi periode 2019-2022 ialah hipertensi primer sebanyak 228.720 orang menyusul Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa). Bahkan, sejumlah ASN mengeluh asam lambungnya meningkat. Penyebabnya bisa jadi lantaran stres akibat beban kerja melebihi pendapatan.

Secara umum, keluhan yang dialami penderita hipertensi berupa sakit kepala, gelisah, jantung berdebar, pusing dan mudah lelah.
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama