Penataan Median Jalan Urai Kemacetan di Kayutangan


Pembangunan taman depan kantor PLN dan Rajabali di Kayutangan, Kota Malang, Jawa Timur, akhirnya ditata ulang. Median pemisah jalan di kedua taman itu dibongkar meski proyek belum kelar. Tujuannya mengurai kemacetan lalu lintas apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Keputusan pembongkaran sesuai hasil rapat koordinasi kajian manajemen dan rekayasa lalu lintas dengan Forum Lalu Lintas Kota Malang.

Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan jam dengan pagar aman tidak diutak-atik sama sekali. Yang dikurangi hanya tamannya saja agar ada ruang pergerakan kendaraan. Jam itu struktur stadsklok wingkel complex lux ditetapkan wali kota tahun 2021 sebagai cagar budaya.

“Jadi kita akan mengurangi median yang ada di depan PLN agar bisa ada ruang pergerakan kendaraan, terutama pergerakan kendaraan yang memang tidak boleh terhambat seperti ambulans dan damkar,” tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dalam rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Malang, Kamis (7/12).

Pembongkaran median jalan serupa di perempatan Rajabali menghubungkan Jalan Kahuripan dan Jalan Semeru yang saban hari terjadi kemacetan. Sehingga nanti hanya menyisakan taman bundaran di tengah jalan Kayutangan.

Tujuannya tentu arah ke utara dan selatan Kayutangan tidak terputus. Adapun pemisah jalan akan ditutup dengan median nonpermanen seperti sebelumnya.

“Nanti kita bongkar yang di Kayutangan, jadi tidak terpisah hanya bundaran saja di tengah,” tuturnya.

Pembongkaran lainnya pada median jalan taman area Tugu PKK yang dinilai terlalu tinggi. Sebab menyulitkan pengguna jalan saat bermanuver ke arah Jalan Semeru maupun ke Jalan Bromo. Di kawasan itu kerap terjadi kemacetan.

Pembangunan dan penataan taman jam kota dan Rajabali sedianya untuk menambah ruang terbuka hijau dan mempercantik Kayutangan Heritage. Kini, proyek akan ditata ulang. Terkait hal itu, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau DLH Kota Malang Laode K.B. Al Fitra menyatakan prosesnya dalam pembahasan.

“Akan dibahas intern DLH terlebih dahulu,” ucapnya.

Penataan taman di jam kota memantik reaksi publik karena jam itu cagar budaya masa kolonial Belanda. Pengerjaan proyek sempat dihentikan, lalu median pemisah jalan yang masih dalam proses pengerjaan akhirnya dibongkar untuk ditata ulang.

Hal itu dilakukan seusai Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau pelaksanaan rekayasa lalu lintas, titik parkir, pembangunan taman dan median jalan di kawasan Kayutangan dan Jalan Semeru. Peninjauan untuk mencari solusi mengurai kemacetan.
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama