Keluarga Rawan Stunting Terima 3.220 Paket Bantuan Pangan


Keluarga rawan stanting di Kota Malang, Jawa Timur, menerima paket bantuan pangan untuk memenuhi asupan gizi balita. Bantuan ini tentu membantu mereka yang rentan dalam mendapatkan akses dan jaminan pangan yang berkualitas. Bila demikian, daya beli masyarakat akan terjaga.

“Diharapkan masyarakat rentan yang terdampak inflasi ini tetap dapat mengakses pangan dan mengalokasikan pendapatan untuk kebutuhan lain. Dengan demikian daya beli masyarakat dapat juga terjaga,” tegas Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariadi, Minggu (3/12).

Bantuan digulirkan sebanyak 3.220 paket untuk keluarga rawan stunting (KRS). Adapun sasaran bantuan adalah KRS tidak mampu yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mereka belum pernah menerima bantuan dalam tiga bulan terakhir.

Sebanyak 3.220 paket bantuan pangan didistribusikan di lima kecamatan, yaitu 733 paket di Kecamatan Blimbing, 395 paket di Kecamatan Klojen, 861 paket di Kecamatan Kedungkandang. Termasuk 373 paket di Kecamatan Lowokwaru dan 858 paket di Kecamatan Sukun.

Paket bantuan itu berisi beras premium 5 kg, daging ayam 1 kg, telur ayam ras 10 butir, ikan kembung 500 gram, bawang merah 250 gram, cabai merah 250 gram, tomat 1 kg, wortel 500 gram, buncis 300 gram, jeruk siam madu 1 kg, dan susu UHT 1 liter.

“Komoditi yang kami salurkan ini merupakan bahan pangan yang direkomendasikan untuk penanganan stunting dan atau komoditi yang mengalami kenaikan harga dalam tiga bulan terakhir,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan penanganan stunting sejalan dengan pengendalian inflasi. Karena itu, Pemkot Malang melakukan intervensi karena keduanya berkaitan erat. Menurut dia, pemberian bantuan pangan untuk memenuhi asupan gizi balita.

“Bila inflasi tak terkendali akan berdampak pada daya beli masyarakat. Tentu, imbasnya pada pemenuhan pangan di masyarakat,” tuturnya.

Wahyu juga menyalurkan paket bantuan langsung ke rumah penerima manfaat. Ia didampingi Kepala Dispangtan, Direktur Perumda Tunas, Camat Sukun, dan para lurah di wilayah Kecamatan Sukun.
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama